Pagi-pagi lagi leyeh-leyeh habis ngajar, di-inbox sama Mbak Dian Matahati, aku anggap ini ilmu dari Allah. Dan bagi saya sendiri sangat bermanfaat.
Untung Mbak Dian curhatnya dengan seorang novelis, hahahaha.... sehingga bisa di-share untuk pencerah, hahaha..... lagi.
Ungkap Mbak Dian, "Saya share ya, Gus, pengalaman bagaimana
sesungguhnya kita hidup untuk saling tolong menolong. Saya mengambil
uang di ATM dekat rumah, dalam kawasan industri. Dekat dari ATM ada
beberapa orang yang lagi duduk-duduk. Pas saya keluar refleks tubuh saya
mengarah ke salah satu orang di situ. Hati kecil saya bilang, "Berikan
uang yang ada ke orang itu." Input tersebut refleks juga naik ke otak
saya. Bagaimana cara ngasihnya, ramai orang dan mau bilang apa ke
orangnya. Saya lihat orangnya. Lantas saya langsung jalan naik ke mobil
untuk pulang, kebetulan dekat rumah. Baru start mobil tubuh saya gelisah
dan merasa tidak nyaman. Akhirnya saya balik lagi ke tempat tadi dan
saya serahkan semua uang yang saya tarik tadi dengan memanggil orangnya
untuk mendekat ke arah saya. Orangnya langsung menangis dan ucapkan
terima kasih, ternyata dia lagi butuh uang darurat, masalahnya sebanyak
uang yang saya beri. Saya tidak tau persis apa masalahnya karena saya
langsung pergi. Setelah itu lega rasanya. Ada banyak pola seperti ini
yang terjadi dan saya alami. Hidup kita bukan untuk kita."
Saya nanggapi guyon saja, karena belum paham arah inti. Lalu dia share lagi, "Kita tidak bisa batasi dengan akal kita karena di luar gerak. Saya ada rumah yang kosong. Banyak yang datang minta sewa. Hati saya tidak ada gerak untuk menyewakan. Beberapa bulan dari itu, bude langganan jamu saya kena gusur dan tidak punya tempat tinggal dengan 3 anak single mom. Langsung malam itu saya suruh tinggal. Dan sampai hari ini anak-anaknya sudah pada lulus sekolah, tinggal satu. Ada banyak hal, Gus, yang kita miliki tetapi bukan hak kita."
Saya mulai paham arahnya, "Memang benar, banyak hal yang bukan hak kita. Kemarin aku juga begitu. Aku baru menerima uang ceramah, sampai rumah ditelepon adikku kecelakaan motor, ya sudah bablas itu uangnya," tanggap saya menyambung.
Akhirnya saya paham, dan ini realitas, bahwa di dalam rizki yang Anda terima ada jatah untuk orang lain. Benar itu rizki Anda, tapi itu merupakan hak orang lain. Dan jika Anda tidak mau merespons input-input batin untuk memberi, jatah untuk orang lain tersebut akan diambil paksa oleh alam semesta untuk diberikan. Tertipu, kemalingan, dan lain-lain itu biasa menjadi ide alam semesta untuk mengambil paksa hak orang lain atas harta Anda.
Pesan Mbak Dian, "Kalau kita memberi tanpa dipaksa, disitulah aliran kehidupan kita mengalir dalam keberlimpahan. Kalau kita tahan, kita pun akan tertahan, Gus."
Itulah mengapa dalam Islam ada kewajiban zakat, jika Anda tidak zakat pun, harta Anda akan ditarik paksa oleh alam semesta, karena memang ada hak orang lain atas harta Anda.[]
sumber : muhammad nurul banan
Saya nanggapi guyon saja, karena belum paham arah inti. Lalu dia share lagi, "Kita tidak bisa batasi dengan akal kita karena di luar gerak. Saya ada rumah yang kosong. Banyak yang datang minta sewa. Hati saya tidak ada gerak untuk menyewakan. Beberapa bulan dari itu, bude langganan jamu saya kena gusur dan tidak punya tempat tinggal dengan 3 anak single mom. Langsung malam itu saya suruh tinggal. Dan sampai hari ini anak-anaknya sudah pada lulus sekolah, tinggal satu. Ada banyak hal, Gus, yang kita miliki tetapi bukan hak kita."
Saya mulai paham arahnya, "Memang benar, banyak hal yang bukan hak kita. Kemarin aku juga begitu. Aku baru menerima uang ceramah, sampai rumah ditelepon adikku kecelakaan motor, ya sudah bablas itu uangnya," tanggap saya menyambung.
Akhirnya saya paham, dan ini realitas, bahwa di dalam rizki yang Anda terima ada jatah untuk orang lain. Benar itu rizki Anda, tapi itu merupakan hak orang lain. Dan jika Anda tidak mau merespons input-input batin untuk memberi, jatah untuk orang lain tersebut akan diambil paksa oleh alam semesta untuk diberikan. Tertipu, kemalingan, dan lain-lain itu biasa menjadi ide alam semesta untuk mengambil paksa hak orang lain atas harta Anda.
Pesan Mbak Dian, "Kalau kita memberi tanpa dipaksa, disitulah aliran kehidupan kita mengalir dalam keberlimpahan. Kalau kita tahan, kita pun akan tertahan, Gus."
Itulah mengapa dalam Islam ada kewajiban zakat, jika Anda tidak zakat pun, harta Anda akan ditarik paksa oleh alam semesta, karena memang ada hak orang lain atas harta Anda.[]
sumber : muhammad nurul banan
ConversionConversion EmoticonEmoticon Off Topic